Jelang Natal 2019, Rupiah Diprediksi Melemah
jpnn.com, JAKARTA - Menurut Direktur PT Garuda Berjangka, Ibraham Assuaibi, dalam perdagangan rupiah hari ini Senin (23/12), diprediksi bakal melemah akibat pengaruh kuat dari eksternal.
Pagi ini, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan di pasar spot Jakarta, bergerak melemah menembus level Rp 14.000 per dolar AS jelang libur Natal.
Dari eksternal, tambah Ibrahim, sentimen masih datang dari mulai meredanya tensi perang dagang antara China dan AS, di tengah kemajuan perjanjian fase satu.
Selain itu, data pertumbuhan ekonomi AS juga kuat. Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, Produk Domestik Bruto (PDB) AS naik 2,1 persen pada kuartal tiga atau sesuai ekspektasi analis.
Selanjutnya pada minggu ini investor akan tertuju pada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang akan mengesahkan legislasi Brexit melalui parlemen sebelum batas waktu 31 Januari 2020.
Selain itu investor juga tengah menanti beberapa data ekonomi dari AS yang kemungkinan dapat menjadi sentimen penggerak pasar.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.982 per dolar AS hingga Rp14.035 per dolar AS.
Pada pukul 9.56 WIB rupiah bergerak melemah 25 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.003 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.978 per dolar AS. (antara/jpnn)
Menurut Direktur PT Garuda Berjangka, Ibraham Assuaibi, perdagangan rupiah hari ini Senin (23/12), diprediksi bakal melemah akibat pengaruh kuat dari eksternal.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin