Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Gubernur Khofifah Minta Sekolah Bentuk Tim Satgas Covid-19

jpnn.com, SURABAYA - Kegiatan pembelajaran tatap muka rencananya dimulai pada tahun pelajaran baru sekitar awal Juli 2021.

Hal itu seiring dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri pada Selasa (30/3). 

Isi SKB itu berkaitan dengan panduan penyelenggaraan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Mulai dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi. 

Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Covid-19.

Protokol kesehatan juga harus dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah prosentase siswa. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta tiap sekolah membentuk tim satgas Covid-19.

Di dalamnya berisi guru dan murid yang tergabung dalam OSIS. 

“Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” kata dia, Minggu (16/5). 

Tim satgas di sekolah bertugas menertibkan prokes, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan, dan stok masker. Vaksinasi juga diharapkan akhir Juni sudah selesai sepenuhnya. 

Mantan Mensos itu meminta data vaksinasi guru terus dimonitor. Sehingga, tenaga pendidik yang belum mendapatkan bisa segera terselesaikan. 

"Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan,” ucap Khofifah. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/wali kota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka. 

Di Jatim, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dua kali sebanyak 38 persen. 

“Rencana kami tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022 yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman,” pungkas Wahid. (mcr12/jpnn)