Jelang Pemilu, Partai dan Rakyat Saling Peras

Jelang Pemilu, Partai dan Rakyat Saling Peras
Jelang Pemilu, Partai dan Rakyat Saling Peras
JAKARTA – Cendekiawan Muslim Prof Dr ahmad Syafii Ma’arif menilai saat ini aksi saling peras antara partai dengan rakyat sudah tak terhindarkan lagi. Menurutnya, menjelang Pemilu Legislatif 9 April mendatang partai memeras rakyat dan rakyat memeras partai sudah jadi tontonan sehari-hari.

Hal tersebut dikatakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Syafii Ma'arif, dalam diskusi bertajuk “Peran Agama dalam Membangun Budaya Politik yang Damai dan Berintegritas” di kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Rabu (11/3).

Menurut Buya, sapaan akrab Syafii Ma'arif, tragedi saling peras ini boleh jadi berawal dari prilaku elit politik yang tidak lagi mengemban amanah sebagaimana yang diharapkan rakyat. “Jadi, prilaku politisi itu sudah tidak bisa diteladani rakyat. Keseharian prilaku elit politik dipahami oleh rakyat sebagai prilaku kelompok broker,” kata Buya.

Buya menyitir pidato Bung Karno di saat perjuangan kemerdekaan. “Dalam pidatonya, Bung Karno begitu yakin bahwa pasca kemerdekaan tidak akan ada lagi rakyat Indonesia yang miskin. Tapi kenyataannya, masih banyak miskin,” ujarnya.

JAKARTA – Cendekiawan Muslim Prof Dr ahmad Syafii Ma’arif menilai saat ini aksi saling peras antara partai dengan rakyat sudah tak terhindarkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News