Jelang Pemilu, WhatsApp Punya Fitur untuk Menyaring Berita Hoaks
jpnn.com - Bagian dari komitmen mendukung pesta demokrasi, WhatsApp menambahkan fitur yang mampu melakukan pengecekan fakta dengan memanfaatkan eknologi AI (artificial intelligence).
Fitur dihadirkan untuk melawan disinformasi dan berita palsu yang menyebar lewat platform mereka menjelang pemilihan umum (pemilu) di India pada 11 April akan datang.
BACA JUGA: WhatsApp Bakal Punya Tampilan Dark Mode
Menurut laporan Reuters, pengguna bisa meneruskan pesan ke Checkpoint Tipline, di mana tim yang dipimpin oleh startup lokal Proto akan menilai dan menandai apakah fakta tersebut benar atau salah.
Sementara itu, The Verge melaporkan, Rabu (3/4), pesan-pesan ini nantinya akan digunakan untuk membuat database yang nantinya mempelajari dan memahami penyebaran informasi yang salah.
Layanan pesan singkat milik Facebook itu memang telah mendapat kritikan karena beberapa kali terdapat kasus penyebaran informasi yang salah di platform.
WhatsApp juga dituduh memfasilitasi penyebaran informasi viral selama pemilihan di Brasil tahun lalu.
Bahwa layanan pemeriksaan fakta WhatsApp, yang diluncurkan pada 2 April 2019 kemarin, mungkin mengalami beberapa masalah awal. Sebuah pesan yang dilaporkan oleh outlet masih menunggu klasifikasi dua jam kemudian.
Bagian dari komitmen mendukung pesta demokrasi yakni pemilu, WhatsApp menambahkan fitur yang mampu melakukan pengecekan fakta dengan memanfaatkan eknologi AI (artificial intelligence).
- WhatsApp Menyiapkan Fitur Baru Transkripsi Pesan Suara
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- WhatsApp Merilis Fitur Draf Pesan, Sudah Tersedia di Indonesia
- Dilaporkan APDESI Tangerang, Said Didu Dikawal Masyarakat Penuhi Panggilan Polisi
- WhatsApp Memperkenalkan Perombakan Fitur Mute Untuk Group Chat