Jelang Penembakan, Ini yang Dilakukan Ferdy Sambo & Putri Candrawathi, Oh

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengatakan kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat atau J memang dipicu oleh satu kejadian di Magelang, Jawa Tengah.
Hal ini diketahui dari pengakuan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang merupakan tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Irjen Ferdy Sambo mengakui hal itu saat pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Jumat (12/8) sore tadi.
“Terkonfirmasi terkait peristiwa apa yang terjadi di Magelang. Memang ada sebuah peristiwa yang nanti kami rekomendasikan kepada penyidik,” ucap Anam di Mako Brimob, Depok, Jumat.
Hal lain yang diperoleh dari pengakuan Irjen Ferdy Sambo, yakni Brigadir J masih hidup saat tiba di rumah dinas Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sebelum penembakan terjadi, Irjen Sambo dan Putri Candrawathi bahkan sempat terlibat dalam sebuah peristiwa.
“Ternyata memang ada komunikasi antara Pak Sambo dan Bu Sambo sehingga memang sangat memengaruhi peristiwa yang ada di TKP,” kata dia.
Diketahui, kepolisian telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus tersebut, yaitu Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, KM, dan Irjen Pol Ferdy Sambo.
Choirul Anam Komnas HAM mengungkap tentang yang dilakukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, sebelum penembakan Brigadir J.
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Aipda Robig Penembak Siswa SMK di Semarang Minta Dibebaskan
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- KKB Tembak Mati Iptu (Purn) Djamal Renhoat
- Komnas HAM Minta Polisi Hadirkan 2 Paslon Pilkada Puncak Jaya