Jelang Pertemuan Jong Un - Trump, Korut Tebar Ancaman
jpnn.com, PYONGYANG - Pertemuan kedua Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sudah di depan mata. Menjelang momentum penting itu, Pyongyang menegaskan tidak ingin pulang dari Vietnam dengan tangan hampa.
Korut tidak ingin Trump hanya mengumbar janji seperti dalam pertemuan perdana di Singapura tahun lalu.
"Jika pertemuan pekan ini berakhir tanpa hasil, rakyat AS tidak akan pernah bisa menghindari ancaman keamanan yang membuat mereka panik." Demikian bunyi pernyataan resmi pemerintah sebagaimana dilansir KCNA.
Kemarin pagi, Minggu (24/2), Jong-un dan rombongannya bertolak ke Hanoi. Putra mendiang Kim Jong-il itu menumpang kereta api kepresidenan.
Diperkirakan, perjalanan dari Korut ke Vietnam membutuhkan waktu sekitar 2,5 hari. Mereka akan tiba di ibu kota Vietnam tepat di hari pertemuan pada 27 Februari. Rencananya pertemuan berlangsung dua hari.
Dalam rombongan, Jong-un mengajak adik perempuannya, Kim Yo-jong. Dia juga ditemani para pejabat senior Korut. Di antaranya, Kim Yong-chol (mantan kepala intelijen), Ri Su-yong (ajudan senior partai), Menlu Ri Yong-ho, dan Menhan No Kwang-chol. (sha/c10/hep)
Korut menebar ancaman jelang pertemuan kedua Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un
Redaktur & Reporter : Adil
- Korut Pamer Rudal Balistik Anyar, Hulu Ledak Superbesar
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Amerika Kecam Persahabatan Rusia & Korut yang Makin Erat
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target
- Korut Bongkar Jalur Kereta Antar-Korea, Upaya Menghapus Sejarah?
- Balas Dendam, Korea Utara Kirim 720 Balon Isi Sampah ke Wilayah Korsel