Jelang Pilpres, Pengamat dan Akademisi Bermuka Dua Tumbuh Subur
jpnn.com - JAKARTA- Jelang Pilpres 9 Juli nanti, muncul fenomena unik di kalangan akademisi, pakar dan pengamat.
Banyak dari mereka, sebenarnya juga ikut larut dalam gegap gempita Pilpres dengan menjadi 'timses non formal' bagi kandidat tertentu, alias bermuka dua
Hal tersebut merupakan pengamatan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan.
Artinya, diam-diam mereka jadi timses. Tapi atribut dan predikat, masih menyebut sebagai akademisi kampus, pakar, pengamat yang netral.
"Padahal 'gizi', akses dan kepentingannya diakomodir capres atau teamnya. Kenapa mereka nggak nyebut disini sebagai pendukung atau bagian timses kandidat?" ungkap Ramadhan, Sabtu (14/6).
Bahkan, ada pengamat dan akademisi yang sudah jelas-jelas bagian dari pendukung kandidat, tapi masih menyebut sebagai akademisi kampus, pakar atau pengamat.
"Ini sangat tidak fair. Ini pembohongan publik," sergah Wakil Ketua Komisi I DPR ini.
Di sisi lian, Ramadhan menaruh hormat terhadap Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan yang gentle mendeklarasikan dirinya sebagai bagian timses Jokowi-JK.
JAKARTA- Jelang Pilpres 9 Juli nanti, muncul fenomena unik di kalangan akademisi, pakar dan pengamat. Banyak dari mereka, sebenarnya juga ikut larut
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub