Jelang Ramadan Jadi PSK untuk Beli Ayam

jpnn.com - BOGOR - Pemkot Bogor terus menyoroti prostitusi terselubung di Kota Hujan. Kemarin (17/6) belasan pekerja seks komersial (PSK) terjaring petugas Satpol PP Kota Bogor.  

“Ya, kegiatan ini memang rutin dilakukan dengan Satpol PP, dengan sasaran baik itu pasangan mesum dan PSK,” ujar Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Bogor Anas S Rasmana kemarin (17/8).
    
Sebanyak 14 wanita yang diduga PSK terjaring dalam operasi tersebut. Dari jumlah itu,  tujuh wanita dilepaskan kembali. “Kami kirim ke Cibadak, di sana kita akan bina tiga hingga enam bulan,” ucap Anas. 
    
Setelah melalui masa pembinaan, para PSK akan dikembalikan kepada masyarakat dengan pemulihan mental. Mereka juga akan diberikan bimbingan teknis dan bantuan modal. 

“Bukan mau menghukum. Kami justru mau mengangkat derajat agar mereka sadar,” jelas mantan kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) itu.
    
Anas menegaskan, para wanita yang terjaring akan diperiksa dan dicek darah. Dari data Dinsosnakertrans hingga Juni 2015, sudah dikirimkan 40 PSK untuk mendapatkan binaan.     
    
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Gakperda) Satpol PP Kota Bogor, Lili Sutarwili menambahkan, para PSK itu dijaring dari sejumlah kawasan seperti Pasar Anyar dan Jalan Jenderal Sudirman. 
    
“Kalau diminta bantu, ya kami siap saja,” ujarnya. 
    
Meski sejumlah PSK berhasil terjaring, Lili mengaku kalau razia kali ini kurang maksimal. “Strategi di lapangan kurang pas, ini akan dijadikan bahan evaluasi ke depan,” tutur dia. Di sisi lain, salah satu PSK yang terjaring diduga kerap bertransaksi melalui media sosial.   
     
Terpisah, salah satu PSK yang tertangkap, L, mengaku butuh uang untuk persiapan puasa. “Saya butuh uang untuk beli ayam, untuk keluarga,” akunya kemarin.(ded/c)