Jelang Ramadan, Mahasiswa Desak Presiden Stabilkan Harga Minyak Goreng
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Bintang Wahyu Saputra mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera menstabilkan harga minyak goreng.
“Minyak goreng sekarang dikeluhkan masyarakat, banyak yang menjerit bukan hanya langka tetapi harganya mahal. Presiden Jokowi harus selesaikan ini segera sebelum bulan puasa ramadan,” kata Bintang Wahyu Saputra, Jumat (24/3).
Menurut Bintang, hal itu merupakan kewajiban pemerintah didasarkan atas perintah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.
“Stabilitas pangan termasuk minyak goreng, ini tanggung jawab pemerintah. Ini harus dimengerti karena perintah Undang-Undang Pangan,” ujar Bintang.
Bintang pun secara tegas menyarankan pemerintah untuk menghentikan segala bentuk kegiatan ekspor yang berkaitan dengan minyak goreng.
“Untuk apa kita ekspor, sedang di dalam negeri masih terjadi kelangkaan bahkan harga mahal. Harus dihentikan dong kegiatan ekspor yang berkaitan dengan minyak goreng,” ungkap Bintang.
Di pun menyampaikan jika pemerintah tidak segera mengatasi kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng, organisasinya akan menggerakkan people power.
“Minyak goreng itu kebutuhan utama rakyat, masalah dapur rakyat ini jadi harus segera selesai. Jika tidak, saya akan gerakan massa. Instruksikan organisasi bergerak secara besar-besaran pada 29 provinsi 117 kabupaten,” tegas Bintang.
PB SEMMI Bintang Wahyu Saputra mengancam akan melakukan gerakan massa jika Presiden Joko Widodo tidak segera menstabilkan harga minyak goreng.
- 10 Mahasiswa Finalis Kompetisi Esai Pertamina Siap Bersaing di PGTC
- Kecelakaan Maut di Pantura Semarang, Mahasiswa Seni Rupa Unnes Tewas
- Korupsi Berjamaah PON Papua, Ini Tanggapan Komnas HAM dan Himpunan Mahasiswa
- Semangat Inovasi Untar Bisa Menginspirasi Institusi Lain dalam Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Ribuan Mahasiswa Beri Dukungan kepada Ahmad Ali, Begini Alasannya