Jelang Reshuffle, Kinerja Menperin Disorot

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perindustrian Saleh Husin dinilai tak dapat menerjemahkan dengan cepat berbagai kemudahan dan inovasi yang dilahirkan era pemerintahan Joko Widodo, demi mendongkrak sektor perekonomian di tanah air.
Padahal kata Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Berly Martawardaya , sudah banyak insentif yang diberikan kepada pelaku usaha melalui berbagai fasilitas kebijakan pemerintah.
Antara lain, investor diberi kemudahan dalam mengurus perizinan, kemudian terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 142 tahun 2015 tentang Kawasan Industri yang bertujuan mempermudah usaha bisnis dalam membangun industri.
"Sektor industri kita perlu bergerak cepat. Menperin harus cepat dan jeli. Tapi dalam kenyataanya kan tidak begitu. Jadi saya kira perlu dievaluasi, sebab kemenperin adalah Kementerian vital yang jadi motor penggerak ekonomi nasional," ujar Berly, Kamis (14/4).
Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) menilai, kelemahan ekonomi global bukan alasan bagi Menperin untuk berkelit. Karena terbukti, beberapa negara di dunia bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya, di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi.
"Karena itu reshuffle menteri harus menjadi pertimbangan presiden," ujar Berly.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- Paula Verhoeven Bakal Ajukan Banding? Kuasa Hukum Bilang Begini
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus