Jelang Sekolah Tatap Muka, Kemendikbudristek Sampaikan Hal Penting soal Kurikulum
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas perlu berfokus pada hal esensial.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Nunuk Suryani tidak ada tekanan bagi guru untuk menuntaskan kurikulum. Pasalnya, PTM terbatas dilaksanakan di tengah kondisi khusus pandemi.
"Prioritas dari satuan pendidikan bukan untuk menuntaskan kurikulum, tetapi memastikan bahwa setiap peserta didik mengalami proses pembelajaran," ujar Nunuk Suryani, Kamis (17/6).
Dilanjutkan Nunuk, guru, pengawas sekolah, dan kepala sekolah perlu mengontekstualisasikan panduan sesuai kondisi dan kebutuhan di daerah masing-masing. Karena fokus dari kurikulum pada masa pandemi adalah mempelajari hal-hal yang esensial serta tidak mengejar ketuntasan peserta didik.
"Tetapi mengacu pada kebutuhan peserta didik dan menjadikan protokol kesehatan sebagai syarat utama,” ujarnya.
Dia menambahkan, satuan pendidikan bisa memilih menggunakan kurikulum yang tersedia, yaitu kurikulum 2013, atau kurikulum mandiri yang dikembangkan sekolah. Bisa juga menggunakan kurikulum kondisi khusus yang dikembangkan Kemendikbudristek.
Nunuk meminta agar warga sekolah benar-benar memahami panduan penyelenggaraan pembelajaran pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah (PAUD Dasmen) di masa pandemi Covid-19 yang telah diterbitkan oleh Kemendikbudristek bersama Kementerian Agama.
"Jadi, jelas bahwa ukuran keberhasilannya adalah tingkat kepatuhan protokol kesehatan di kelas, tingkat pelibatan orang tua pada pembelajaran, dan juga pelibatan peserta didik dalam pembelajaran,” terangnya.
Kemendikbudristek memberikan kebebasan pada setiap sekolah memilih kurikulum yang ada dalam sekolah tatap muka terbatas
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelajaran Coding Masuk Kurikulum SD-SMP, Simak
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah