Jelang Tahun Baru, Truk Dilarang Masuk Tol kecuali
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Cahyo Kirono mengatakan, kendaraan bermuatan berat tidak diperbolehkan beropasi di Tol menjelang Tahun Baru 2016, Kamis (31/12) pekan depan.
Hal ini diungkapkan Cahyo lantaran kendaraan bermuatan berat dianggap sebagai salah satu faktor penyebab kemacetan di jalan tol. Cahyo mengungkapkan, pihaknya bercermin pada kemacetan parah menjelang perayaan Natal beberapa hari lalu.
"Jadi penyebab macet pada Natal kemarin karena truk masih beroperasi. Semoga saja, setelah kami koordinasi dengan Organda (Organisasi angkutan darat), truk tidak ada yang beroperasi di tol pada liburan tahun baru 2016," papar Cahyo di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Minggu, (27/12).
Dikatakan Cahyo, pihaknya bersama Dinas Perhubungan dan Jasa Marga terus melakukan sosialisasi pada pengusaha maupun supir kendaraan bermuatan berat. Cahyo menegaskan, jika kendaraan tersebut tetap beroperasi, maka petugas di lapangan akan menindaknya.
"Kami sudah sosialisasi. Kalau masih ada truk beroperasi, kami lakukan kanalisasi sebelum masuk pintu tol. Kalaupun terlanjur masuk, kami akan alihkan ke kantong parkir tol sampai tanggal 3 Januari 2016," jelasnya.
Meski begitu, sambung Cahyo, ada pengecualian terhadap kendaraan bermuatan berat yang diperbolehkan melewati tol. "Truk sembako, BBM, dan surat hantaran itu boleh," pungkasnya. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Cahyo Kirono mengatakan, kendaraan bermuatan berat tidak diperbolehkan beropasi di Tol menjelang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Larang Menteri Sampaikan Hal Rawan Lewat Telepon, Ini Sebabnya
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Polisi Tangkap 2 Tersangka Kasus Suap Pembangunan TPT Bronjong Dinas LH Cilegon
- Soal Label BPA, Asosiasi Depot Air Minum Minta Semua Pihak Bersaing Secara Sehat
- Kapolri & Menteri ATR Sepakat Kerja Sama Berantas Mafia Tanah Tanpa Toleransi
- Seskab Teddy & Menlu Sugiono Dampingi Presiden Kunjungan ke Lima Negara