Jelaskan 15 Nama Hilang, BPK Harus Diberi Izin KPK
jpnn.com - JAKARTA - Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang menuai kontroversi karena hilangnya sejumlah nama yang diduga terlibat dalam kasus itu. Meski demikian, Ketua BPK Hadi Poernomo tidak menanggapi serius polemik hasil audit itu.
"Silahkan saja. BPK siap mengadakan apapun dengan pihak manapun. Hanya BPK kalau terbuka hanya dengan penyidik KPK. Minta maaf, bukan apa-apa. Aku mau aja bicara. Tapi ada kode etik," tutur Hadi di Jakarta, Kamis, (29/8).
Ada 15 nama anggota dewan hilang dari hasil audit itu. Namun, Hadi enggan menjelaskan mengenai hal itu.
"Kalau KPK izinkan (jelaskan), saya bebas," sambungnya.
Dalam hal ini, Hadi juga membantah ada intervensi terhadap audit Hambalang. Menurutnya, BPK tidak menyeleweng hanya karena dipilih langsung oleh DPR RI. Ia mengaku sudah menjelaskan sepenuhnya pada penyidik KPK.
"Tidak ada intervensi, bener bener. Tidak ada. BPK masih independen. Aku jamin," tandas Hadi. (flo/jpnn)
JAKARTA - Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang menuai kontroversi karena hilangnya sejumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolong dong, Kasih Kepastian soal Honorer jadi PPPK Paruh Waktu
- Punya Prestasi Bagus, Fly DBA Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi dari Saudia Airlines
- Tidak Ada Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 1
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap