Jemaah Calhaj Indonesia Gunakan Stimuno, Teruji Klinis Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan jemaah calon haji Indonesia akan berada di Arab Saudi selama 42 hari untuk melaksanakan ibadah.
Untuk itu, daya tahan tubuh jemaah calon haji (calhaj) harus ditingkatkan agar tetap sehat selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM menjelaskan daya tahan tubuh bagi jemaah calhaj sangat penting.
Semua tahu kalau naik haji, medannya berat, karena itu butuh sistem imun yang kuat agar tidak terkena penyakit.
"Risiko kesehatan banyak sekali, banyak jemaah calhaj lansia terkena penyakit lain karena rata-rata memang sudah punya komorbid," ungkap Prof. Iris dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (17/6).
Prof. Iris juga menyarankan agar jemaah calhaj berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum menggunakan produk-produk kesehatan tertentu.
Dengan menjaga daya tahan tubuh, jemaah calhaj dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih baik dan sehat.
Cara pencegahan penyakit banyak sekali, seperti tidur cukup, makan makanan bergizi, vitamin yang cukup dan juga bisa menambahkan imunomodulator.
Jemaah Calhaj Indonesia gunakan Stimuno, teruji secara klinis tingkatkan daya tahan tubuh
- Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran
- Gerakan 'Ubah Jelantah Jadi Berkah' Dukung Ekoteologi dan Keberlanjutan
- Tanggal Berapa Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025? Simak Penjelasan Kemenag
- UIN Jakarta Masuk QS WUR 2025, Kemenag: Sejalan dengan Internasionalisasi PTKI
- Kemenag Bersama Belasan LAZ Bersinergi Berikan Beasiswa Zakat untuk Pendidikan
- Kemenag Dorong Hutan Wakaf sebagai Solusi Ekologi dan Ekonomi Umat