Jemaah Tablig Dompu Berusaha Kabur dari Ruangan Isolasi COVID-19, Ternyata Ini Penyebabnya
jpnn.com, DOMPU - Sebanyak 24 anggota Jemaah Tablig klaster Gowa asal Kabupaten Dompu melakukan aksi protes karena tidak mendapatkan pelayanan maksimal selama menjalani karantina di Rumah Sakit Pratama Manggelewa.
Bahkan, para jemaah berusaha kabur dan merusak pintu serta membobol pembatas ruangan isolasi pada Rabu (22/4).
Aksi itu juga didasari oleh kekecewaan mereka terhadap pemerintah Dompu yang menumpuk para jamaah di RS Pratama secara bersama-sama.
Kapolres Dompu, AKBP Syarif Hidayat SIK melalui PS Paur Subbag Humas, Aiptu Hujaifah, di Dompu, Rabu mengatakan, para jamaah yang tidak puas dan emosi mendobrak dan merusak pintu ruang isolasi. Untungnya petugas keamanan RS langsung menghubungi pihak polisi setempat.
Mendengar keributan yang terjadi di RS Pratama Manggelewa, Kapolsek Manggelewa, Ipda Redho Rizki Pratama dan Danramil Manggelewa, Kapten Inf Mujiono bersama anggota langsung menuju TKP.
Di TKP, Kapolsek dan Danramil berkoordinasi dengan Direktur RS Pratama, dr Husni Mubarak, kemudian menemui para jamaah tabligh yang sedang diisolasi untuk mendengarkan keluhan mereka.
"Mereka khawatir karena ditampung dalam jumlah banyak di satu ruangan," kata Danramil Manggelewa, Kapten Inf Mujiono.
Para jamaah meminta Bupati Dompu hadir di lokasi karantina untuk mendengar keluhan mereka, dan jamaah menginginkan ditempatkan satu atau dua saja dalam satu ruangan agar penyebaran covid-19 tidak terjadi.
Para Jemaah Tablig klaster Gowa asal Kabupaten Dompu berusaha kabur dan merusak pintu serta membobol pembatas ruangan isolasi pada Rabu (22/4).
- Pandemi Resmi Jadi Endemi, Pasien Covid-19 Ditanggung BPJS Kesehatan
- 4 Anggota Polres Dompu Dipecat Secara Tidak Hormat
- PPKM Dicabut Jokowi, Bagaimana Biaya untuk Pasien Covid-19?
- Malaysia Inginkan Pemilu Tanpa Pembatasan Covid-19, Pasien Boleh ke TPS
- Sektor Kesehatan Menjanjikan, Siloam Terus Melanjutkan Ekspansi
- Varian Siluman