Jemaah yang Belum Berangkat Haji Akan Diprioritaskan ke Tanah Suci
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya pada 2020 dan 2021, lebih diprioritaskan berangkat ke Tanah Suci menunaikan rukun kelima Islam.
Terutama, kata dia, ketika kerajaan telah memperbolehkan pelaksanaan ibadah haji pada 2022.
"Merekalah yang akan diprioritaskan untuk mudah-mudahan tahun depan sudah diperbolehkan," kata Muhadjir kepada wartawan di Universitas Gunadarma, Depok, Minggu (6/6).
Selain itu, Muhadjir pun menyebutkan, dana haji saat ini aman, sehingga jemaah tidak perlu khawatir uang keberangkatan menuju Arab Saudi hilang.
"Tidak ada satu pun atau tidak ada secuil dana pun yang diinvestasikan di sektor yang langsung, termasuk infrastruktur," tutur dia.
Menurut dia, pemerntah belum ada rencana menginvestasikan dana haji para jemaah ke pembangunan.
Dana tersebut disimpan di bank syariah sesuai dengan standar tabungan haji yang harus dikelola dengan syariah.
"Mereka yang sudah menyimpan dana haji itu juga mendapatkan dan kemanfaatan, jadi dan itu dikelola sedemikian rupa, diinvestasikan sehingga ada manfaatnya kemanfaatannya, keuntungannya yang itu juga diberikan kepada mereka jamaah yang belum berangkat," ujar alumnus Gadjah Mada itu.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan jemaah haji yang tertunda keberangkatannya pada 2020 dan 2021, lebih diprioritaskan berangkat ke Tanah Suci menunaikan rukun kelima Islam.
- Ketua Fraksi PKS: Penurunan Biaya Haji Kado Manis untuk Jemaah di Awal 2025
- 5 Juta Jemaah Calon Haji Menunggu Keberangkatan, Ada yang Khawatir Tak Berangkat
- Prabowo Bakal ke Arab Saudi untuk Lobi Penambahan Kuota Haji
- Biaya Haji 2025 Turun, HNW: Alhamdulillah, Membuahkan Hasil
- DPR Sebut Penurunan Biaya Haji Bisa Memperbaiki Citra Prabowo
- Sikap MUI Terhadap Pemotongan Durasi Masa Tinggal Jemaah Haji, Singgung soal Subsidi