Jembatan Ambruk, Syaukani Tak Tahu

Jembatan Ambruk, Syaukani Tak Tahu
Foto: Kaltim Post/JPNN
Dia menjelaskan, pihak keluarga terus menggali memori Syaukani. Caranya, dengan mengajaknya menyanyikan lagu-lagu favoritnya. "Bapak senang nyanyi lagu Balada Pelaut," tuturnya. Kalau doa-doa, tambah Selvi, ayahnya masih fasih.

Seperti membaca surat Al-fatihah dan Al-ikhlas. Saat diajak doa bersama, misalnya membaca surat Yasin, Syaukani juga masih lancar. Keluarga, saat ini menjaga emosi Syaukani, dengan tidak mengajak bicara hal-hal kurang bagus. Selalu bincang yang positif. Meski kondisinya tak bisa bergerak, berjalan, dan melihat, menurut Selvi, ayahnya tak pernah mengeluh, dan tetap berusaha menyenangkan orang lain. "Coba saja diajak bicara, Bapak pasti berusaha jawab yang benar," tuturnya.  

Usai bincang siang itu, selang beberapa jam, Selvi kembali mengirim pesan kepada media ini yang isinya cukup mengagetkan. "Di BBM (BlackBerry Messenger) seru banget nih, pada nanya Bapak meninggal, duhhhh," katanya. Padahal, jelas dia, kondisi ayahnya saat ini masih seperti biasa. 

"Alhamdulillah Bapak baik-baik saja," tuturnya. Dia pun lantas mengirimkan dua buah foto ayahnya via BBM. Foto pertama saat merayakan HUT pada 11-11-11 lalu di pendopo, Tenggarong. Satunya lagi foto saat Syaukani dicium pipi kirinya oleh Rita. "Bapak paling senang kalau dengar suara Rita yang lantang. Langsung sumringah. Kalau saya, bapak ragu-ragu, enggak langsung ingat. Diulang-ulang dulu baru ngeh kalau anaknya," tuturnya. "Saya tadi (kemarin) barusan telepon, Bapak baru kelar berenang," lanjutnya.

BALIKPAPAN-Keluarga besar Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, memilih menyembunyikan tragedi ambruknya Jembatan Kartanegara (Mahakam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News