Jembatan Bambu Percantik Ekowisata Mangrove
Senin, 15 Oktober 2018 – 21:20 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Penataan Ekowisata Mangrove Wonorejo sebagai kebun raya tak main-main. Selalu ada fasilitas anyar yang dibangun. Terbaru adalah jembatan bambu. Hingga kini pembangunannya mencapai 58 persen. Akses itu membentang di atas tiga boezem yang terbagi dalam tujuh seksi. Nanti jembatan tersebut menjadi trek wisatawan untuk berkeliling di area itu.
Untuk pengerjaan tahap pertama, ada empat bagian yang dibangun. Yakni, seksi 2, 3, 4, dan 5.
Pemkot menganggarkan Rp 1,8 miliar untuk empat zona tersebut.
Sisanya dilanjutkan tahun depan. "Tahap pertama ditargetkan tuntas akhir tahun ini," ujar Joestamadji.
Kemegahan jembatan itu sudah terlihat sekarang. Tingginya mencapai 3 meter. Lebarnya 4 meter. Atapnya berbentuk segi tiga seperti layar sebuah kapal. Lalu, ada menara yang disiapkan agar pengunjung bisa melihat kawasan mangrove dari ketinggian. Ketika tujuh jalur itu tersambung, lanjut Joestamadji, pengunjung akan merasakan sensasi berjalan di atas danau. Dikelilingi tanaman bakau di sekitarnya. "Di sini menjadi salah satu pintu masuk kebun raya mangrove," jelasnya.
Pengembangan juga dilakukan di Ekowisata Mangrove Gunung Anyar Tambak. Di antaranya, membangun jalur jogging track, pendapa, dan sebuah menara pantau setinggi 12 meter.
Sementara itu, rencana pengembangan kebun raya mangrove masih menunggu penyelesaian masterplan. Joestamadji mengatakan, rancangan itu tuntas bulan ini. "Setelah itu, dilanjutkan pembuatan detail engineering design (DED). Lalu, dilaksanakan pengerjaan konstruksi. Targetnya, 2019 sudah jalan," katanya.
Kemegahan jembatan itu sudah terlihat sekarang. Tingginya mencapai 3 meter. Lebarnya 4 meter. Atapnya berbentuk segi tiga seperti layar
BERITA TERKAIT
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Tekan Risiko Bencana, PNM Tanam 50 Ribu Bibit Mangrove di 14 Kota
- Sebanyak 8 Ribu Pelari Bakal Meriahkan Mandiri Jogja Marathon 2024
- Ganjar Dorong Peningkatan Pariwisata Melalui Infrastruktur, Kebudayaan hingga Ekowisata
- Pertunjukan Teater Hikayat Nenek Moyang di Pahawang jadi Pintu Masuk Ekowisata
- Dorong Konsep Ekonomi Biru, Mowilex Dukung Ekowisata Hiu Paus di Sumbawa