Jembatan Dumai-Melaka, Malaysia Lebih Proaktif
Jumat, 15 Oktober 2010 – 17:12 WIB
JAKARTA - Kajian pembangunan jembatan Dumai-Melaka telah selesai. Bahkan kajian itu sudah dua tahun lalu dipresentasikan dan disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hingga saat ini, realisasi pembangunan jembatan yang akan membelah Selat Melaka tersebut belum bisa direalisasikan, karena belum menjadi prioritas pemerintah pusat. Rusli pun memaparkan bahwa dalam kajiannya, (rangkaian) jembatan Selat Melaka itu akan menghubungkan mulai dari Pulau Rupat (Indonesia) ke Teluk Gong (Malaysia) sepanjang 48,63 km. Sementara kemudian, masih ada jembatan lainnya dari Dumai ke Batu Panjang (sepanjang) sekitar 5,7 km.
Justru, seperti dikatakan Gubernur Riau Rusli Zainal, saat ini negara tetangga (Malaysia) yang lebih proaktif terhadap rencana pembangunan jembatan yang direncanakan sepanjang 54,33 km ini. Bentuk sikap proaktif pemerintah Malaysia itu adalah dengan terbentuknya perusahaan khusus yang melakukan lobi (terhadap) investor dari Cina.
Baca Juga:
"Malaysia sangat gencar berpromosi, melakukan riset dan kajian, mengenai progres pembangunan jembatan Selat Melaka ini. Presiden juga sudah dipaparkan kajiannya dan mengatakan setuju. Hanya saja memang, prioritas pemerintah (kita) saat ini adalah jembatan Selat Sunda dulu," kata Rusli kepada wartawan, Jumat (16/10), di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta.
Baca Juga:
JAKARTA - Kajian pembangunan jembatan Dumai-Melaka telah selesai. Bahkan kajian itu sudah dua tahun lalu dipresentasikan dan disetujui oleh Presiden
BERITA TERKAIT
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Kantor KPU Morowali Sulteng
- Pj Wali Kota Pekanbaru serta 2 Wanita Dibawa KPK ke Jakarta, Lihat!
- Anggota DPR RI Minta Pemda Sumsel Dorong Masyarakat Gunakan LRT
- Penantian Panjang Warga Tamansari Bandung Bisa Tempati Rumah Deret
- Jasad Pria Lansia Ditemukan Tersangkut di Bendungan PLTA Ubrug Sukabumi
- Kinerja Pelayanan Publik Pemda di Jateng Oke, Ombudsman Beri Apresiasi