Jembatan Fenomenal di Tangan Perusahaan Fenomenal
Persiapan perencanaan proyek itu baru dilakukan tiga bulan lalu oleh PT Waskita Karya. Tentu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Panajam Paser Utara, Pemerintah Kota Balikpapan, serta Pemerintah Provinsi Kaltim.
Berbagai urusan bisa dilakukan dengan cepat. Minggu lalu menteri pekerjaan umum sudah mengeluarkan persetujuan untuk Waskita Karya sebagai inisiator proyek tersebut. Kami merencanakan, kalau bisa, Oktober nanti sudah dimulai pembangunan fisiknya.
Tentu, saat itu nanti, saya sudah tidak menjabat menteri. Tapi, Gubernur Kaltim Awang Faroek akan bisa melakukannya. Jangan sampai molor.
Tidak perlu urusan-urusan politik pergantian pemerintahan mengganggu program sepenting itu. Apalagi kami merencanakan jembatan di atas laut tersebut bisa selesai dalam waktu hanya 30 bulan.
Memang masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan sejak hari ini sampai Oktober nanti: paparan ke DPRD Balikpapan dan Panajam serta penetapan RTRW dan amdal. Tapi, gubernur Kaltim sangat antusias dengan proyek tersebut. Beliau menjamin dua hal itu selesai sebelum Oktober. Itu yang beliau sampaikan kepada saya Jumat lalu.
Saya jadi teringat jalan tol di atas laut di Bali. Tidak mungkin jalan tol tersebut bisa diselesaikan secepat itu kalau Gubernur Bali Mangku Pastika tidak antusias.
Keberhasilan membangun jalan tol di atas laut di Bali itulah yang memberikan rasa percaya diri yang luar biasa bagi bangsa ini. Terutama bagi BUMN bidang konstruksi. Membangun daya saing bangsa harus dilakukan dengan cara-cara seperti ini. Di semua bidang. Tidak bisa dilakukan hanya dengan pidato-pidato atau seminar-seminar.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk sendiri, di bawah Dirut M. Choliq, menjadi contoh restrukturisasi perusahaan yang fenomenal. Tiga tahun lalu Waskita masih berstatus perusahaan sakit. Masih opname di bawah pengawasan PPA.