Jembatan Gantung Ini Sudah Parah, Mohon Perhatian
jpnn.com, MELAWI - Kondisi jembatan gantung Sungai Cina di Kecamatan Tanah Pinoh (Kota Baru) Kabupaten Melawi, Kalbar, sangat mengancam keselamatan warga yang melintasinya. Pasalnya, sudah banyak papan yang lepas dan rapuh.
Meniti jembatan gantung sungai Cina harus memiliki nyali kuat. Walau perasaan takut dan was-was tetap muncul.
“Setiap kali melewati jembatan gantung itu kami selalu dibayangi perasaan takut,” ujar Zulkarnain, warga Desa Suka Maju Kecamatan Tanah Pinoh, Melawi.
Terlebih ketika melihat lubang di lantai jembatan tersebut, jantung berdetak kencang. Jika terjatuh, arus deras sungai turut menjadi ancaman. “Sehingga membuat warga takut jatuh ke sungai,” kata pria 31 tahun ini.
Namun begitu, warga terpaksa harus melalui jembatan tersebut. Karena tidak ada akses alternatif lain yang cepat. Begitu pula Zulkarnain ingin pulang ke rumah dari pekerjaan bertani, hanya jembatan itu satu-satunya jalan tercepat.
“Jadi mau tidak mau saya harus melewatinya, meskipun saya tahu risiko yang akan saya alami kalau nantinya saya menjadi korban dari rubuhnya lantai jembatan ini,” ungkap Zulkarnain.
Senada disampaikan Kepala Desa Suka Maju, Darmadiansyah. Menurutnya, seluruh kondisi lantai jembatan gantung sungai Cina sangat memprihatinkan. Kayu dan papanya sudah lapuk termakan usia.
Tahun 2010 Pemkab Melawi memang ada melakaukan perbaikan jembatan gantung ini. Namun saat ini belum ada perbaikan atau perehaban lagi. Walaupun pihaknya sudah pernah mengusulkan ke Pemkab Melawi.
Jembatan gantung Sungai Cina di Kecamatan Tanah Pinoh, Melawi, ini kondisinya sangat membahayakan.
- BRI Bantu Mobilitas Warga dengan Membangun Jembatan Gantung di Sumsel
- Banjir Bandang di OKU, 18 Jembatan Gantung Rusak
- Resmikan Jembatan Gantung di Dharmasraya, Mensos Risma: Bisa Hemat 1,5 Jam
- Jenazah Bripda Steven Randongkir Ditemukan, Langsung Dibawa ke Biak
- Jembatan Desa di Polman Rusak Akibat Banjir, TNI Bersama Rakyat Buat Jalur Alternatif
- Tinjau Jembatan Rusak di Kendal saat Hujan Deras, Ganjar: Kami Harus Cepat Merespons