Jembatan Gantung Terputus saat Hujan Deras di Kaki Gunung Halimun Salak
Selain itu juga dua rumah warga milik H Sarmedi dan H Sarmudi terendam banjir air dari atas tebing Ciketut dengan ketinggian banjir satu meter.
Hujan deras juga areal persawahan milik masyarakat setempat tertimbun tanah longsor.
Masyarakat di wilayahnya itu, kata dia, cukup ketakutan karena trauma banjir bandang dan longsor yang terjadi awal tahun 2020 masih teringat hingga mengakibatkan korban jiwa.
Bahkan, warga yang menjadi korban bencana alam itu, diantaranya hingga kini warga masih tinggal di posko pengungsian akibat rumah mereka mengalami kerusakan hingga hanyut.
"Kami berharap kerusakan jalan dan jembatan segera kembali diperbaiki oleh pemerintah daerah," katanya menjelaskan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengimbau masyarakat yang tinggal di lokasi rawan banjir dan longsor agar meningkatkan kewaspadaan sehubungan cuaca buruk yang disertai hujan deras dan angin kencang hingga awal Juni 2020.
Karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat agar mewaspadai bencana alam dan jika hujan deras hingga di atas lima jam, sebaiknya warga mengungsi ke tempat yang aman.
"Kami sudah menyampaikan peringatan dan imbauan kepada aparat kecamatan, desa dan relawan untuk meningkatkan waspada bencana alam itu," katanya. (antara/jpnn)
Jembatan gantung terputus diterjang air Sungai Ciberang saat turun hujan deras di kawasan kaki Gunung Halimun Salak.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Laut Banten, BMKG Imbau Nelayan Waspada
- Tertimpa Pagar Saat Mengamankan Demo, Anggota Satpol PP Lebak Meninggal Dunia
- 8.067 Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Cirebon
- Banjir Melanda 5 Kecamatan di Aceh Timur
- 2 Desa di Aceh Besar Terendam Banjir Setelah Diguyur Hujan Berhari-hari
- Dua Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan di Perkebunan Karet, Begini Ciri-Cirinya