Jembatan Mekong Pererat Thailand-Laos
Minggu, 13 November 2011 – 02:32 WIB
BANGKOK - Jembatan Persahabatan Thailand-Laos yang menghubungkan Provinsi Nakhon Phanom di Thailand dan Provinsi Khammouan di Laos, resmi beroperasi mulai Jumat (11/11). Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra menyaksikan langsung peresmian jembatan ketiga yang menghubungkan dua negara lewat jalur darat itu. Pembangunan jembatan yang merupakan bagian dari proyek regional Asian Highway itu menelan dana sekitar 1,7 juta baht atau sekitar Rp 495,7 juta. Konon, sebagai penggagas program regional tersebut, PBB juga ikut menyandang dana. PBB berharap, proyek jembatan persahabatan itu bisa mengatrol perekonomian Laos yang tercatat sebagai salah satu negara paling miskin di Asia.
Memanfaatkan tanggal cantik kemarin, jembatan sepanjang 1,4 kilometer itu diresmikan tepat pukul 11.11 waktu setempat. "Jembatan ini akan sangat bermanfaat bagi kelancaran hubungan dagang Thailand dengan Laos dan Vietnam, serta hubungan baik ketiga negara," ungkap Yingluck usai peresmian jembatan persahabatan di atas Sungai Mekong tersebut.
Baca Juga:
Adik bungsu mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra tersebut menegaskan bahwa jembatan itu akan menjadi sarana penunjang transportasi yang penting. Dia yakin, setelah jembatan tersebut beroperasi maksimal, lalu lintas dari dan ke dua negara akan meningkat pesat. Bukan hanya hubungan perdagangan, hubungan sosial antar masyarakat pun akan menjadi lebih baik.
Baca Juga:
BANGKOK - Jembatan Persahabatan Thailand-Laos yang menghubungkan Provinsi Nakhon Phanom di Thailand dan Provinsi Khammouan di Laos, resmi beroperasi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer