Jembatan Rusak Parah, Warga Gunakan Rakit
jpnn.com - PASBAR--Ribuan warga Nagari Batahan, Kecamatan Ranahbatahan, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kembali terisolir. Satu-satunya jembatan yang menghubungkan lima jorong di kawasan itu rusak parah setahun terakhir.
Saat ini, bagi warga yang ingin melintas terpaksa menggunakan rakit sebagai alat transportasi sungai. Tantangannya, warga bisa tenggelam dan hanyut jika sungai meluap. Warga berharap pembangunan satu unit jembatan sepanjang 60 meter di kejorongan mereka segera dilakukan.
Kepala Jorong Tanjunglarangan, Sugito mengungkapkan, sebenarnya jembatan ini rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi akibat bencana banjir setahun lalu. Ketika itu, jembatan ini putus dihantam air, dan satu unit mobil terjatuh. Memang tidak sampai jatuh korban jiwa, tapi aktivitas sehari-hari ribuan warga menjadi terganggu karena harus menggunakan rakit untuk menyeberang. Jembatan itu hingga kini belum kunjung diperbaiki pemerintah.
"Warga saya termasuk yang mengeluh belum ada realisasi perbaikan jembatan ini. Padahal, warga berharap agar pembangunan ini segera direalisasikan, karena asas manfaatnya cukup tinggi untuk meningkatkan perekonomian warga,"Â kata Sugito.
Selain di kejorongannya, juga ada empat kejorongan lagi yang memanfaatkan jembatan tersebut. Seperti Jorong Silimudik, Paramansawah, Tamingulu dan Jorong Tamingtengah, Kenagarian Batahan Kecamatan Ranahbatahan. Akibat peristiwa ini warga terpaksa menggunakan getek/rakit. Namun, jasa rakit ini sekali tarik harus bayar Rp 10 pulang pergi (PP).
Jembatan itu merupakan bagian urat nadi perekonomian warga, karena 5 wilayah jorong itu berada di seberang Nagari Batahan, Kecamatan Ranbahbatahan yang dipisahkan Sungai Batahan. Selain itu ia mengaku miris, ketika melihat aktivitas pulang pergi anak-anak sekolah, serta aktivitas lainnya menuju luar wilayah 5 kejorongan tersebut.
Satu-satunya jembatan penghubung 5 wilayah kejorongan itu, yakni jembatan yang putus ini. Akibat tidak ada pilihan lain, bagi warga yang ingin ke luar dari lima wilayah kejorongan ini, terpaksa menggunakan getek tadi. Sebelumnya, pascabanjir besar setahun lalu, Pemkab Pasbar melalui dinas terkait telah memberikan harapan pada 5 warga kejorongan. Tapi, hingga kini belum ada realisasi jembatan tersebut akan dibangun lagi.
Salah satu warga Batahan, Ramadhan, 26, menyampaikan, saat ini warga sangat mengharapkan pembangunan jembatan itu dipercepat realisasinya. Karena jika dananya diambil dari Anggaran Dana Nagari (ADN) Rp 1 miliar tidak mungkin diambil, begitu juga dari PNPM-MP. Jika persoalan ini tidak digubris atau tidak ada tindakan, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena getek yang dimanfaatkan warga untuk melewati sungai itu sewaktu-waktu bisa dihanyutkan arus sungai, atau air bah yang datang secara tiba-tiba.
PASBAR--Ribuan warga Nagari Batahan, Kecamatan Ranahbatahan, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kembali terisolir. Satu-satunya jembatan yang menghubungkan
- Pastikan Keselamatan Penumpang, Kapolres Banyuasin Lakukan Monitoring di Pelabuhan
- Kasus Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Polisi Tetapkan Sopir Truk jadi Tersangka
- Gunung Ibu Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter
- Guru Honorer Tewas Ditembak OTK di Ilaga
- Pj Gubernur Jateng Berbagi Kasih di Hari Natal dengan Puluhan Lansia Panti Wreda
- Hewan Dilindungi Macan Akar Mati Terlindas di Tol Dumai-Pekanbaru