Jembatan Selat Sunda Perlu Solusi Gempa
Senin, 15 Maret 2010 – 00:38 WIB

Siteplan Jembatan Selat Sunda. Foto : Kementrian PU for Jawa Pos
JAKARTA - Penelitian intensif harus dilakukan sebelum membangun megaproyek Jembatan Selat Sunda. Sebab, potensi gempa di laut yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera itu belum teridentifikasi. Apalagi, tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan bahwa di sekitar kawasan Krakatau ada reservoir magma yang cukup besar ngendon di kedalaman 20 kilometer. Karena itu, lanjut dia, perlu dilakukan penelitian di kawasan Selat Sunda. "Paling tidak selama tiga tahun," tegasnya. Biasanya, bekas terjadinya gempa besar akan mudah dikenali. Namun, kalau yang terjadi adalah gempa kecil, biasanya itu tak seberapa terdeteksi.
Prof Dr Hery Harjono, profesor riset bidang geologi-geofisika LIPI, mengatakan bahwa potensi gempa di suatu kawasan dipengaruhi oleh sejarah kegempaan kawasan tersebut. Sebab, gempa memiliki pola-pola yang berulang dalam kurun waktu tertentu.
"Kita tidak tahu apakah di Selat Sunda ratusan tahun lalu pernah terjadi gempa besar atau tidak sama sekali. Itu harus diteliti sebelum pembangunan dilakukan," kata Hery.
Baca Juga:
JAKARTA - Penelitian intensif harus dilakukan sebelum membangun megaproyek Jembatan Selat Sunda. Sebab, potensi gempa di laut yang memisahkan Pulau
BERITA TERKAIT
- Kantor PTPN I Digeledah Terkait Dugaan Korupsi PG Asembagoes, Manajemen Tegaskan Hal ini
- Hadiri Pasar Kreatif Ramadan di Jakarta, Rano Karno Terkesan Gara-gara Ini
- Sukarelawan Prabowo Menjerit, Merasa Dikhianati!
- Pembahasan RUU KUHAP, Maqdir Ismail Saran Proses Penyidikan Diselesaikan di Kepolisian
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang