Jembatan Senilai Rp 2,4 Miliar Ambruk

Dioperasikan November, Empat Desa Terisolasi

Jembatan Senilai Rp 2,4 Miliar Ambruk
Jembatan Senilai Rp 2,4 Miliar Ambruk
“Setelah puluhan tahun, ini kali pertama terjadi banjir besar, ditambah lagi ada pengeringan pembukaan pintu air Sungai Saddang yang mempercepat laju air. Jadi bisa dibilang peristiwa ini benar-benar musibah,” katanya.

Ketika ditanya kontruksi bangunan selebar 5 meter dengan bentangan 70 meter tersebut, Suardi menjelaskan bahwa digunakan sumuran sedalam 7 meter dari permukaan. Penggunaan sumuran, menurut Suardi, dipilih karena untuk tiang pancang biayanya mahal.

Kapolres Pinrang, AKBP Herry Try Maryadi yang ditemui di TKP berjanji  tetap melakukan penyelidikan terkait ambruknya jembatan tersebut.

Terpisah, Laulu, pelaksana proyek pembangunan Jembatan Bamba menegaskan, ambruknya jembatan tersebut murni bencana alam. Alasannya, pengerjaan yang dilakukan sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Bahkan, kata dia, pada RAB kedalaman turap hanya 3 meter namun sudah dijadikan 4 meter.

PINRANG - Empat desa yang dihuni sebanyak 1.725 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, terisolasi. Penyebabnya, satu-satunya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News