Jembatan Sidua-dua Kembali Diterjang Longsor
BMKG: Curah Hujan Meningkat
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I mengatakan, curah hujan memang meningkat saat longsor terjadi di jembatan Siduadua, Desa Sibaganding, Girsang Sipanganbolon, Simalungun.
“Lihat dulu faktor alamnya. Apa faktor cuaca atau lingkungan. Bila dilihat dari unsur meteorologi, curah hujan memang ada peningkatan saat itu, “ ujar Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilyah I, Syahnan, Rabu (23/1).
BMKG menilai, akumulasi hujan-hujan itu yang menyebabkan longsor. Namun penyebab pastinya, hingga kini masih dievaluasi semua pihak terkait. Dan belum ada rekomendasi mengenai penyebab pasti longsor tersebut.
“Setahu saya belum ada kesimpulan. Semua unsur terkait masih rapat, bukan BMKG saja, “ kata Syahnan.
Tentang cuaca di Sumatera Utara, saat ini masih masa peralihan menuju musim panas yang mulai mendekat. “Namun hujan masih akan ada. Karena memang pola cuaca di Sumatera Utara biasanya seperti itu.
“Sumut berbeda dengan di Jawa. Kalau di Jawa, saat musim kemarau benar-benar kering bahkan sampai retak-retak tanah. Kalau di sini, musim kemarau juga masih ada hujan, “ sambung Syahnan.
Untuk akhir musim hujan dan masuk musim panas, BMKG memprediksi, akan berlangsung hingga akhir Januari 2019. Namun meski musim kemarau, tetap akan ada hujan. (dvs/prn/ain)
Jembatan Sidua-dua di Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, kembali diterjang longsor dengan intensitas besar, Rabu (23/1) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Redaktur & Reporter : Budi
- Terima Ketua Presidium PACS, Agung Pambudi: KLHK Tidak Merekomendasikan Tanah Adat di Simalungun
- Nilai Budaya Simalungun Dalam Perjuangan Tuan Rondahaim
- Mantan Kades di Simalungun Ini Sudah Ditangkap Polisi, Begini Kasusnya
- Ketua Masyarakat Adat di Simalungun Ditangkap, Aliansi Mengadu ke Kapolri
- Mbak NW Raup Rp 355 Juta dari Hasil Menipu Warga Simalungun dengan Modus Masuk TNI
- Kaesang Siap Sampaikan Aspirasi Masyarakat Simalungun kepada Prabowo