Jembrana Ajak Masyarakat Memelihara Sumber Air di PKB 2017
Sulinggih memaparkan, memang di daerah Jembrana belum sampai ada krisis air.
Oleh karena itu, lewat pementasan ini diharapkan mendapatkan dampak positif bagi para pengunjung.
"Mudah-mudahan dari pesan pelawak kami bisa ikut menyadarkan masyarakat dan pemerintah daerah ikut memelihara sumber air, ini masalah penting, namun kami tetap tampil menjaga budaya untuk pariwisata kita," ucapnya.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jembrana Nengah Alit, jika air sudah dijaga dengan baik, akan bisa dinikmati hingga anak cucu dengan baik pula.
Dalam garapan yang kental dengan lawakan segar itu, dikisahkan pemain bernama Gek Ayu Lilis mulai bingung dengan keadaan bisnisnya yang kian memburuk, karyawannya mulai menuntut gaji yang tak kunjung dibayar.
Dia memutuskan untuk membuka usaha baru, yakni perusahaan air mineral demi memperbaiki keadaan ekonominya yang mulai memburuk.
Diketahui ternyata di Desa Yeh Mekecir terdapat sumber air (kelebutan) yang berada di tanah warisan keluarga I Soglo.
Selanjutnya, Gek Ayu Lilis mengutus ketiga anak buahnya, yaitu Genyol, Bongoh, dan Lonjang untuk mencari sumber air tersebut.
Usaha Gek Lilis untuk membuka usaha baru perusahaan air mineral akhirnya tidak terwujud karena pemilik tanah tempat ditemukannya sumber air itu bersikukuh mempertahankan dan tidak setuju pendirian perusahaan air mineral tersebut.
Kehebohan Pesta Kesenian Bali (#PKB2017) 2017 terus berlanjut. Perhelatan yang dilaksanakan satu bulan penuh sejak 10 Juni 2017 sampai dengan 8 Juli
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga