Jenazah Berjaket Merah di Dasar Danau Toba Itu Adalah Dika
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, Ahmad Yani menyatakan, pihaknya tidak lagi ikut melakukan pencarian di Danau Toba. “Posisi kami tetap menunggu,” ujarnya.
Dia menjelaskan, jika jenazah yang terekam ROV itu memang Dika asal Binjai, tetap tak dapat diboyong begitu saja ke Binjai, sebelum dilakukan pencocokan antem mortem maupun DNA.
“Semua jenazah yang berhasil diangkat, dievakuasi di Rumah Sakit Pematangraya. Di situ seluruh korban dipusatkan, dan diotopsi,” kata dia.
Menurut Yani, proses antem mortem dan pencocokan DNA biasanya berlangsung dua hari. “Setelah itu baru diumumkan mereka,” jelasnya.
Saat ini,m Dinas Kesehatan Kota Binjai masih menetap di posko RS Pematangraya. Hasil kordinasi Yani, Dinkes Binjai sudah menghubungi adik korban Burhanuddin terkait temuan korban diduga Dika.
“Nanti akan Itu dilakukan pencocokan DNA. Saya lupa namanya (adik Burhanudin). Yang pasti, sudah dihubungi pihak Dinkes Binjai,” jelasnya.
Jika identitas jenazah sudah dipastikan, BPBD Kota Binjai siap menjemput.
Tragedi karamnya KM Sinar Bangun jurusan Simanindo (Samosir)-Tigaras (Simalungun) di perairan di Danau Toba, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB lalu, memakan korban ratusan orang.
Basarnas pusat memublikasikan foto hasil rekaman perangkat Remotely Operated Vehicle (ROV) di dasar Danau Toba, Jumat (28/6) lalu.
- 4 Tersangka Kasus KM Sinar Bangun Karam Segera Diadili
- KNKT Keluarkan 29 Rekomendasi Kecelakaan Kapal Sinar Bangun
- Tak Ditahan, Kadishub Samosir Wajib Lapor Sekali Seminggu
- Jaksa Kembalikan Berkas Kasus KM Sinar Bangun ke Penyidik
- Sempat Mangkir, Kadishub Samosir Dijadwalkan Diperiksa Besok
- Kadishub Samosir Mangkir dari Panggilan Polisi