Jenazah Dikenali Berkat Kalung yang Masih di Leher

jpnn.com - MEDAN - Pengangkutan jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di kawasan Jalan Jamin Ginting KM 10, Medan, Selasa (30/6) lalu, masih terus dilakukan hingga hari keempat, Sabtu (4/7).

Namun, Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB merupakan penerbangan terakhir bagi para jenazah korban. Pasalnya, tim DVI Polda Sumut telah menutup pemeriksaan terhadap beberapa kantong jenazah di RSUP H Adam Malik. Proses pengidentifikasian dilanjutkan ke RS Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim.

Komandan Landasan Udara (Danlanud) Soewondo, Kolonel Pnb Chandra Siahaan mengatakan, penerbangan hari keempat adalah yang terakhir. Untuk saat ini penerbangan jenazah akan diberhentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Tim DVI sudah menutup pemeriksaan, sehingga penerbangan dihentikan. Dan penerbangan terakhir ini adalah yang ke-10 dalam pengangkutan jenazah ke rumah duka. Kedua jenazah (Siti Halimah dan Sanda Berliana) diterbangkan dengan pesawat A-2905 tujuan Pekanbaru dan Madiun," jelasnya.

Menurut Chandra, terkait pemeriksaan lanjutan DNA para korban yang belum teridentifikasi, kemungkinan diperlukan waktu selama beberapa minggu tergantung keputusan dari tim DVI.

"Tes DNA ini paling cepat dua minggu. Kita kembalikan mengangkut apabila Tim DVI kembali menemukan jenazah siapa ke siapa," sebut Chandra.

Dikatakannya, sejauh ini tim DVI masih mengumpulkan beberapa body part yang tersisa. "Dari informasi terakhir, ada sekitar 147 kantong yang dikumpulkan. Setelah diperiksa lebih lanjut, tinggal sekitar 32 kantong," pungkas Chandra.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh Sumut Pos dari Lanud Soewondo, jenazah ke-10 yang diberangkatkan dengan pesawat A-2905 adalah Siti Halimah tujuan Pekanbaru dan Sanda Berliana tujuan Madiun.