Jenazah Itu Mengeluarkan Air Mata
Toh pikirnya, semua orang pasti akan mati. Apalagi dia, sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Diakui Siti, untuk memandikan jenazah hingga benar-benar bersih, perlu waktu agak lama. Mulai dari ujung rambut, sampai ujung kuku, bisa memakan waktu satu hingga 1,5 jam.
Terpenting pula, jenazah yang dimandikan harus sejenis, yakni perempuan.
“Pernah juga memandikan jenazah korban kecelakaan. Tapi lebih banyak yang meninggal karena sakit,” imbuhnya.
Setelah dimandikan, jelas Siti, jenazah langsung dikafani. Karena jenazah perempuan, kain kafan yang digunakan sepanjang 14 meter. Karena akan dibuatkan baju dan celana. Perlengkapan lainnya, kapas, ramuan, kapas gulung, dan lainnya.
Siti cerita, setiap minggunya pasti ada saja “pasien”. Tak hanya di lingkungan keluarahan/kecamatan tinggalnya, tapi juga pernah diminta tolong sampai ke daerah Plaju.
“Saya tidak pernah meminta imbalan. Tapi ada saja keluarga almarhum, yang memberikan sebagai ucapan terima kasih,” akunya.
Sahabat dari Hj Maphilinda Syahrial Oesman itu mengaku ada pengalaman yang berkesan selama dia mengurus jenazah.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara