Jenazah Itu Mengeluarkan Air Mata

Toh pikirnya, semua orang pasti akan mati. Apalagi dia, sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Diakui Siti, untuk memandikan jenazah hingga benar-benar bersih, perlu waktu agak lama. Mulai dari ujung rambut, sampai ujung kuku, bisa memakan waktu satu hingga 1,5 jam.
Terpenting pula, jenazah yang dimandikan harus sejenis, yakni perempuan.
“Pernah juga memandikan jenazah korban kecelakaan. Tapi lebih banyak yang meninggal karena sakit,” imbuhnya.
Setelah dimandikan, jelas Siti, jenazah langsung dikafani. Karena jenazah perempuan, kain kafan yang digunakan sepanjang 14 meter. Karena akan dibuatkan baju dan celana. Perlengkapan lainnya, kapas, ramuan, kapas gulung, dan lainnya.
Siti cerita, setiap minggunya pasti ada saja “pasien”. Tak hanya di lingkungan keluarahan/kecamatan tinggalnya, tapi juga pernah diminta tolong sampai ke daerah Plaju.
“Saya tidak pernah meminta imbalan. Tapi ada saja keluarga almarhum, yang memberikan sebagai ucapan terima kasih,” akunya.
Sahabat dari Hj Maphilinda Syahrial Oesman itu mengaku ada pengalaman yang berkesan selama dia mengurus jenazah.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu