Jenazah Kapten Pom Heri Kasmiyadi Jadi ''Saksi'' Pernikahan sang Putri
Pamit Paman, Aku Arep Ngunduh Mantu Lik
Jumat, 22 Mei 2009 – 07:37 WIB
Sebagai wali dalam pernikahan itu adik Ria, Arif. Saksinya, Budi dan seorang dari kerabat besan. ''Mas kawinnya seperangkat alat salat,'' katanya.
Anshor sendiri tampak tegar saat mengucap ijab kabul di depan peti mati mertuanya. ''Lancar, dalam satu tarikan napas,'' kata Redjo.
Saat ijab kabul diucapkan, Ria menangis keras. ''Tapi tidak lama, bisa ditenangkan oleh ibu dan saudara-saudaranya,'' ujarnya.
Anshor adalah seorang pegawai Pertamina yang tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur. Pemuda 27 tahun itu kemarin menolak halus saat Jawa Pos akan mewawancarai. ''Maaf, saya mau berdoa dulu,'' kata pemuda yang kemarin mengenakan baju koko berlambang majelis zikir SBY Nurussalam itu.
Berniat mengabarkan rencana pernikahan anaknya, Kapten Pom Heri Kasmiyadi Waluyo tewas sebelum misinya terlaksana. Dia ikut menjadi korban Hercules
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408