Jenazah Kapten Pom Heri Kasmiyadi Jadi ''Saksi'' Pernikahan sang Putri
Pamit Paman, Aku Arep Ngunduh Mantu Lik
Jumat, 22 Mei 2009 – 07:37 WIB
Menurut Redjo, Heri sangat bersemangat ingin menikahkan putrinya. Sebelum berangkat pagi itu, dia sempat bepamitan kepada Redjo. ''Aku arep ngunduh mantu Lik...(Saya akan menikahkan anak, Om..., Red). Kewajiban orang tua itu tuntas kalau sudah bisa ngunduh mantu,'' kata Redjo menirukan telepon dari Heri sebelum kecelakaan terjadi.
Selama 45 menit, sejak pukul 11.15, Ria tak beranjak dari makam sang ayah. Dia juga menggeleng saat wartawan hendak meminta wawancara. ''Tolong ya, Mas, kami sedang bersedih. Jangan diganggu dulu,'' kata sang suami, Anshor.
Kesedihan juga merebak di keluarga pilot Hercules Mayor Danu Setiawan. Di baris kedua di tanah makam yang masih basah itu terlihat sejumlah orang yang khusyuk berdoa di atas pusara. Di situlah perwira kelahiran 1974 itu beristirahat selama-lamanya.
Sejumlah mantan tetangganya yang pernah tinggal di Perumnas Depok II juga turut mengantar kepergian Danu. Mereka masih mengingat kedatangan Danu sebulan lalu. Meski sudah lama berpindah alamat di Kompleks Halim, Danu masih menyempatkan diri mengunjungi mantan tetangga-tetangganya.
Berniat mengabarkan rencana pernikahan anaknya, Kapten Pom Heri Kasmiyadi Waluyo tewas sebelum misinya terlaksana. Dia ikut menjadi korban Hercules
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408