Jenazah Kapten Pom Heri Kasmiyadi Jadi ''Saksi'' Pernikahan sang Putri

Pamit Paman, Aku Arep Ngunduh Mantu Lik

Jenazah Kapten Pom Heri Kasmiyadi Jadi ''Saksi'' Pernikahan sang Putri
Jenazah Kapten Pom Heri Kasmiyadi Jadi ''Saksi'' Pernikahan sang Putri
Menurut Redjo, Heri sangat bersemangat ingin menikahkan putrinya. Sebelum berangkat pagi itu, dia sempat bepamitan kepada Redjo. ''Aku arep ngunduh mantu Lik...(Saya akan menikahkan anak, Om..., Red). Kewajiban orang tua itu tuntas kalau sudah bisa ngunduh mantu,'' kata Redjo menirukan telepon dari Heri sebelum kecelakaan terjadi.

Selama 45 menit, sejak pukul 11.15, Ria tak beranjak dari makam sang ayah. Dia juga menggeleng saat wartawan hendak meminta wawancara. ''Tolong ya, Mas, kami sedang bersedih. Jangan diganggu dulu,'' kata sang suami, Anshor.

Kesedihan juga merebak di keluarga pilot Hercules Mayor Danu Setiawan. Di baris kedua di tanah makam yang masih basah itu terlihat sejumlah orang yang khusyuk berdoa di atas pusara. Di situlah perwira kelahiran 1974 itu beristirahat selama-lamanya.

Sejumlah mantan tetangganya yang pernah tinggal di Perumnas Depok II juga turut mengantar kepergian Danu. Mereka masih mengingat kedatangan Danu sebulan lalu. Meski sudah lama berpindah alamat di Kompleks Halim, Danu masih menyempatkan diri mengunjungi mantan tetangga-tetangganya.

Berniat mengabarkan rencana pernikahan anaknya, Kapten Pom Heri Kasmiyadi Waluyo tewas sebelum misinya terlaksana. Dia ikut menjadi korban Hercules

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News