Jenazah NTR Tiba Rabu
jpnn.com - JAKARTA—Jenazah almarhum Noku Toka Rondonuwu (NTR) yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Spanair pada pekan lalu akan segera dipulangkan ke Indonesia. Departemen Luar Negeri (Deplu) memperkirakan paling lambat Rabu (27/8) jenazah sudah berada di kampung halamannya.
"Satu dua hari ini, jenazah almarhum NTR akan dipulangkan ke Indonesia. Apalagi keluarganya sudah diberangkatkan tadi ke Madrid," ungkap Sekretaris Jenderal Deplu Imron Cotan, Senin (25/8).
Imron mengatakan, pihak Deplu telah berupaya mempercepat segala urusan administrasinya, juga pemeriksaan kesehatan. Selain itu pihak Kedubes Indonesia di Madrid telah bekerja sama dengan perusahaan penerbangan Spanair dalam mempercepat proses evakuasi.
"Lebih cepat lebih baik, pihak Kedubes sudah mengupayakan semaksimal mungkin. Keluarga yang datang akan dihandle oleh Kedubes, sementara pembiayaan dan asuransinya oleh Spanair," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Komisi I DPR RI Theo Sambuaga. "Jangan sampai keluarga menunggu lama di Madrid. Alangkah baiknya begitu sampai hari ini, besoknya sudah bisa pulang. Tapi saya yakin Deplu akan bergerak cepat apalagi saya sudah mendapat jaminan kalau masalah ini secepatnya dituntaskan."
Sementara itu keluarga korban yang diwakili Toar Maensiouw membenarkan kalau dua saudara almarhum sudah berangkat ke Madrid dengan menumpangi pesawat Lufthansa dengan nomor seri LH 779. Dia berharap jenazah almarhum sudah bisa dipulangkan Selasa (26/8) atau Rabu (27/8).
"Kami berharap saudara kami sudah bisa dipulangkan ke Manado agar dapat dimakamkan dengan selayaknya," tandas Toar. (esy)
JAKARTA—Jenazah almarhum Noku Toka Rondonuwu (NTR) yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Spanair pada pekan lalu akan segera dipulangkan
- Kasus Timah, Saksi Ahli Soroti Pihak yang Berwenang Menyatakan Kerugian Negara
- Wamenlu Anis Matta Puji Upaya Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Hamdan Zoelva Berharap Hakim Kasus Tom Lembong Independen dan imparsial
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Guru Suharmini Heran, Hasil Visum Bukti Pemerkosaan Putrinya Tidak Bisa Dilihat