Jenderal Andika Calon Panglima TNI, Mbak Puan Bicara Tantangan Besar
![Jenderal Andika Calon Panglima TNI, Mbak Puan Bicara Tantangan Besar](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2019/10/01/IMG_20191001_151829.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Panglima TNI mendatang bisa memastikan tugas pokok institusi militer Indonesia sebagai alat pertahanan bisa berjalan baik.
Puan menyebut salah satu tugas pokok itu, yakni menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45.
"Kita (masyarakat) ingin Panglima TNI yang baru nanti bisa mewujudkan kekuatan TNI yang disegani di kawasan,” kata Puan dalam keterangan persnya, Jumat (5/11).
Politikus Fraksi PDIP itu juga mengatakan tantangan TNI ke depan makin besar. Pasalnya, ancaman kedaulatan tidak sekadar perang fisik (face to face).
Menurut Puan, dalam era kekinian, ancaman kedaulatan juga bisa berupa perang siber yang menggunakan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan, robotik, dan senjata presisi tinggi.
Terlebih lagi, kata Puan, intensnya dinamika globalisasi dan situasi pascapandemi serta tantangan dalam bidang pertahanan yang makin dinamis.
Puan menyebut seorang Panglima TNI dituntut mampu mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis dan bisa membuat terobosan-terobosan baru
"Bukan business as usual dalam mewujudkan TNI yang profesional dan modern dalam rangka menjamin tetap tegaknya kedaulatan negara yang dicintai rakyat," ucap perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR itu.
Ketua DPR RI Puan Maharani bicara tantangan besar ini jelang uji kelayakan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
- Prabowo Kembali jadi Ketum Gerindra, Puan PDIP Bilang Begini, Silakan Disimak
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Komisi III DPR: Ini Tamparan untuk Kejaksaan
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya