Jenderal Andika Disetujui Jadi Panglima TNI, Amiruddin Komnas HAM Angkat Bicara
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin angkat bicara setelah Jenderal TNI Andika Perkasa yang disetujui menjadi Panglima TNI oleh Komisi I DPR RI, Sabtu (6/11).
Amiruddin mengharapkan Jenderal Andika Perkasa mendukung penyelidikan dan penyidikan berbagai kasus pelanggaran HAM berat.
"Panglima TNI yang baru perlu menunjukkan dukungan untuk upaya-upaya penyelidikan dan penyidikan peristiwa-peristiwa yang diduga melanggar HAM yang berat," kata Amiruddin melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, Amiruddin juga mendorong Komisi I DPR RI dapat melakukan pendalaman kepada Jenderal Andika, sekaligus meminta komitmennya dalam mengatasi konflik bersenjata di Papua.
Amiruddin berharap dalam mengatasi konflik bersenjata di Papua jangan sampai menimbulkan permasalahan pelanggaran HAM.
Kemudian, diharapkan pula ada tenggat waktu penyelesaian kasus itu dari calon Panglima TNI agar konflik Papua tidak semakin berlarut-larut.
Jenderal Andika Perkasa telah disetujui Komisi I DPR RI menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Persetujuan itu diberikan setelah komisi bidang pertahanan itu melakukan uji kelayakan dan kepatutan selama kurang lebih 3 jam di Gedung DPR, Senayan, Sabtu.
Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin angkat bicara setelah Jenderal Andika Perkasa disetujui jadi Panglima TNI oleh Komisi I DPR.
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing