Jenderal Andika Ingin Bikin Terobosan Mengatasi Kekurangan Dokter Spesialis
jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ingin melakukan terobosan untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis.
Salah satunya dengan mendorong prajurit maupun pegawai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan TNI untuk mengambil pendidikan dokter spesialis.
"Mumpung ada ide yang sangat kreatif dari Universitas Airlangga untuk menambah, mempercepat pendidikan dokter spesialis," ujar Jenderal Andika saat rapat terbatas bersama jajarannya di Pusat Kesehatan TNI seperti dilansir dari Antara, Kamis (11/2).
Terkait hal ini, telah berlangsung penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pendidikan dokter spesialis antara Universitas Airlangga dan TNI.
Dalam pertemuan itu, Panglima TNI meminta jajarannya menentukan rumah sakit yang akan ditunjuk untuk menampung para mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Jenderal Andika menegaskan kerja sama antara TNI dan Universitas Airlangga tidak sampai menyediakan beasiswa.
“Kami hanya mempermudah ini, memang tidak sampai dengan penyiapan beasiswa, tetapi dengan mempermudah seperti ini untuk dokter umum diterima mahasiswa PPDS lebih tinggi akhirnya. Saya rasa itu juga sudah sangat membantu,” paparnya.
Terpisah, Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih pada acara itu menyampaikan Indonesia masih kekurangan dokter umum dan dokter spesialis sehingga kesenjangan atau disparitas pelayanan kesehatan antardaerah masih terjadi.
Jenderal Andika mendorong prajurit maupun ASN di lingkungan TNI mengikuti pendidikan dokter spesialis
- KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali Kunjungi Perusahaan Rudal BrahMos
- Istri Serka Holmes Ikut Terlibat Pembunuhan Eks Prajurit TNI, Ini Perannya
- Bea Cukai & TNI Sita 45 Ribu Batang Rokok Ilegal Lewat Operasi Gabungan di Jeneponto
- Mobil Berpelat TNI Mau Kabur Pascatabrakan, 1 Meninggal Dunia, 3 Terluka
- Polda Riau Tanam Jagung di Kampar, Irjen Iqbal: Polri Berkomitmen Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Bea Cukai dan TNI Terus Bersinergi Memperkuat Pengawasan di Jatim dan Kalbar