Jenderal Andika Pastikan Ruangan CICU RSPAD Steril dari COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan bahwa saat ini ruangan CICU RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat sudah bebas dari virus corona atau COVID-19.
Hal ini diketahui dari teleconference antara Jendera Andika dengan pihak RSPAD yang diunggah di channel YouTube TNI AD, Minggu (10/5).
Dalam teleconference itu, Jenderal Andika menerima penjelasan dari RSPAD soal keadaan terkini di rumah sakit tersebut.
“Sekarang ruang CICU RSPAD sudah steril dan bisa digunakan oleh pasien non COVID-19,” ujar Jenderal Andika.
Sementara itu, Wakil Kepala RSPAD Brigjen TNI dr Albertus Budi Sulistiya menjelaskan bahwa ruang CICU RSPAD telah beberapa kali diperiksa hingga akhirnya dinyatakan steril dari COVID-19.
??????
“Berdasarkan hasil pemeriksaan dua kali dari pasien yang dirawat di CICU, tidak ada bukti infeksi (COVID-19) di rumah sakit,” ujar dr Budi Sulistiya.
??????
Kemudian, untuk pasien-pasien yang sebelumnya berada di ruangan CICU saat ini telah dipindahkan ke paviliun Suhardo Kerto Husodo dan pavilun Bernis.
BACA JUGA: Istri Ketahuan Selingkuh, Suami Kalap Lantas Nekat Melakukan Perbuatan Terlarang
Sama halnya dengan kamar operasi yang digunakan untuk pasien COVID-19 sebelumnya, sekarang sudah dipindahkan ke ruang operasi Instalasi Gawat Darurat (IGD). (cuy/jpnn)
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan bahwa saat ini ruangan CICU RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat sudah bebas dari virus corona atau COVID-19.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya