Jenderal Andika Tegaskan Super Garuda Shield tidak Ada Hubungan dengan Situasi Laut China Selatan

jpnn.com, BATURAJA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan Super Garuda Shield 2022 tidak ada hubungan dengan konflik Laut Cina Selatan (LCS). Jenderal bintang empat ini menegaskan bahwa latihan gabungan Garuda Shield sudah dilakukan sebanyak 16 kali.
“Kami selalu melakukan latihan ini apa pun situasi yang terjadi. Jadi, kalau ada yang membaca seperti itu, ya silakan, tetapi kami melakukannya sama sekali tidak (karena persoalan LCS, red),” kata Jenderal Andika Perkasa kepada wartawan seusai pembukaan Super Garuda Shield 2022 di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rabu (3/8).
Jenderal bintang empat itu menyebutkan latgab ini bentuk ketertarikan negara-negara, termasuk yang berada di sekitar Indonesia, untuk melakukan latihan bersama.
"Sebetulnya di negara lain sering, di Indonesia tidak, dan ini adalah momentum yang ingin kami lakukan. Ini sama sekali tidak ada pesan apa pun kepada siapa pun," lanjutnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu juga menyebutkan ikatan yang terbentuk pascalatihan ini akan menciptakan perdamaian untuk kawasan Asia Pasifik.
"Karena dengan bekerja sama, sering bertemu, berlatih, itu sebetulnya hanya untuk membiasakan sebagai negara tetangga. Negara tetangga ini teman-teman kita semua. Itulah menurut saya yang membuat Indonesia lebih kuat," kata mantan Panglima Kostrad, itu.
Sebelumnya, Jenderal Andika didampingi Commanding General U.S Army Pacific Command General Charles A. Flynn membuka latihan gabungan Super Garuda Shield 2022, di Puslatpur, Kodiklatad Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu (3/8).
Latihan gabungan Super Garuda Shield 2022 yang digelar 1-14 Agustus itu diikuti oleh 14 negara.
Jenderal Andika menegaskan Super Garuda Shield 2022 tidak ada kaitan dengan situasi di Laut China Selatan. Tidak ada pesan apa pun untuk siapa pun dari SGS ini.
- TNI Disebut Langgar UU dalam Penertiban Tambang Emas dan Penggerebekan Oli Palsu
- Kasum TNI Pimpin Sertijab Pejabat Strategis TNI Termasuk Danjen Akademi TNI
- TNI Bakal Bentuk Kodam Baru di Riau, Mayjen Rio Singgung Arahan Prabowo
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- RUU TNI Dinilai Mengancam Kebebasan, Demokrasi, hingga Negara Hukum