Jenderal Dudung: Salah Masih Bagus, Daripada tidak Berani Sama Sekali

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan gaya kepemimpinan strategis dalam membangun green human resource management harus memiliki 6D. Lalu, apa 6D yang dimaksud Jenderal Dudung?
"Dihormati, diidolakan, dikagumi, dicintai, diidamkan dan diharapkan," kata Jenderal Dudung saat memberikan kuliah umum di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Rabu (9/2), secara tatap muka dan daring.
Mantan Pangkostrad itu menjelaskan, D pertama ialah pemimpin itu harus dihormati.
Dia menegaskan pemimpin yang dihormati ialah yang berani mengambil keputusan.
Sebab, pemimpin itu menunjukkan setiap langkahnya, memberikan keteladanan yang baik sehingga dapat mengembangkan organisasi itu dengan hal positif.
“Pemimpin itu berani mengambil keputusan. Kalau keputusan itu benar berarti bagus, tetapi kalau salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali,” ujar dia.
Kedua, pemimpin itu harus yang diidolakan.
Dia menjelaskan pemimpin yang diidolakan itu karena memiliki kepiawaian, dan tidak memberi contoh tak baik.
Jenderal Dudung menegaskan kalau keputusan itu benar berarti bagus, tetapi kalau salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali.
- TNI Disebut Langgar UU dalam Penertiban Tambang Emas dan Penggerebekan Oli Palsu
- Kasum TNI Pimpin Sertijab Pejabat Strategis TNI Termasuk Danjen Akademi TNI
- TNI Bakal Bentuk Kodam Baru di Riau, Mayjen Rio Singgung Arahan Prabowo
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen