Jenderal Dudung: Salah Masih Bagus, Daripada tidak Berani Sama Sekali
“Sekecil apa pun kebaikan yang dilakukan akan menjadi riak kebaikan yang tidak pernah berujung, tetapi sekecil apa pun keburukan dan kejelekan yang dilakukan, itu akan menjadi warisan kejelekan berikutnya yang akan datang kepada kita,” paparnya.
Ketiga, pemimpin itu harus sosok yang dikagumi.
Artinya, kehadiran seorang pemimpin sangat dinanti-nantikan oleh anggotanya.
“Sehingga apa yang terjadi kepada diri kita adalah gambaran apa yang kita lakukan dan perbuat kepada orang lain,” paparnya.
Keempat, kata Jenderal Dudung, pemimpin yang dicintai.
Pemimpin yang baik itu memimpin dengan hati, rasa kasih sayang, dan lembut kepada anggota.
Dia mengingatkan jangan terlalu banyak berdialog dan berdiskusi untuk kepentingan bangsa dan negara, tetapi lakukan.
“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dicintai anak buahnya, tetapi lebih hebat lagi kalau pemimpin itu yang mencintai anak buahnya,” tuturnya.
Jenderal Dudung menegaskan kalau keputusan itu benar berarti bagus, tetapi kalau salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali.
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru