Jenderal Dudung: Salah Masih Bagus, Daripada tidak Berani Sama Sekali   

Jenderal Dudung: Salah Masih Bagus, Daripada tidak Berani Sama Sekali   
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Foto/dok: Ricardo/JPNN.com

Kelima, pemimpin itu harus diidamkan.

Artinya, kehadiran pemimpin itu selalu dinanti, dan menjadi penyejuk dalam setiap situasi. 

“Pemimpin yang mengakar pada kehidupan prajurit, karena dia sadar darimana dia berasal,” jelas mantan Pangdam Jaya ini.

Keenam, pemimpin yang diharapkan.

Artinya, kata Jenderal Dudung, keberhasilan para pemimpin dalam menggerakkan roda organisasi melalui keputusan yang diambil tidak terlepas dari sikap anggota atau bawahan terhadap keputusan tersebut. 

“Pemimpin itu harus mempunyai empat ciri utama, dia harus punya imajinasi, inovasi, visi dan misi, dan dia harus punya cita-cita dan harapan. Kalau tidak punya ini semua, maka jadi pemimpin itu biasa-biasa saja,” ungkap Jenderal Dudung. 

Selain memberikan edukasi, Jenderal Dudung dalam kesempatan itu juga berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar selalu berbuat baik terhadap sesama. Dia mengingatkan jangan pernah menabur kebencian sedikitpun kepada orang lain.

“Orang yang bahagia belum tentu bermurah hati, tetapi saya belum melihat orang bermurah hati yang tidak bahagia, pasti dia bahagia,” kata KSAD Jenderal Dudung dalam siaran persnya. 

Jenderal Dudung menegaskan kalau keputusan itu benar berarti bagus, tetapi kalau salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News