Jenderal Dudung: Salah Masih Bagus, Daripada tidak Berani Sama Sekali
Kelima, pemimpin itu harus diidamkan.
Artinya, kehadiran pemimpin itu selalu dinanti, dan menjadi penyejuk dalam setiap situasi.
“Pemimpin yang mengakar pada kehidupan prajurit, karena dia sadar darimana dia berasal,” jelas mantan Pangdam Jaya ini.
Keenam, pemimpin yang diharapkan.
Artinya, kata Jenderal Dudung, keberhasilan para pemimpin dalam menggerakkan roda organisasi melalui keputusan yang diambil tidak terlepas dari sikap anggota atau bawahan terhadap keputusan tersebut.
“Pemimpin itu harus mempunyai empat ciri utama, dia harus punya imajinasi, inovasi, visi dan misi, dan dia harus punya cita-cita dan harapan. Kalau tidak punya ini semua, maka jadi pemimpin itu biasa-biasa saja,” ungkap Jenderal Dudung.
Selain memberikan edukasi, Jenderal Dudung dalam kesempatan itu juga berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar selalu berbuat baik terhadap sesama. Dia mengingatkan jangan pernah menabur kebencian sedikitpun kepada orang lain.
“Orang yang bahagia belum tentu bermurah hati, tetapi saya belum melihat orang bermurah hati yang tidak bahagia, pasti dia bahagia,” kata KSAD Jenderal Dudung dalam siaran persnya.
Jenderal Dudung menegaskan kalau keputusan itu benar berarti bagus, tetapi kalau salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali.
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru