Jenderal Dudung Siap Mengerahkan Seluruh Prajurit, Ada yang Langsung Bereaksi
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, TNI AD selalu menempati posisi tertinggi dalam hal melakukan kekerasan dibandingkan dengan matra yang lain.
Atas hal itu, wacana KontraS menentang rencana yang digulirkan Jenderal Dudung.
"KSAD seharusnya dapat fokus untuk membenahi pekerjaan rumah institusi TNI yang tak kunjung usai, seperti kultur kekerasan yang terus terjadi, keterlibatan TNI yang masif di ranah sipil, dan mandeknya reformasi peradilan militer," beber KontraS.
Lembaga itu juga menilai narasi yang diungkapkan Jenderal Dudung bisa menjadi legitimasi melakukan stigma terhadap berbagai kelompok yang dianggap radikal.
Belum lagi, lanjut KontraS, definisi dan standar radikal tidak jelas ukurannya dan hanya menggunakan tafsir tunggal negara.
Di sisi lain, metode stigmatisasi oleh aparat selama ini terbukti telah meningkatkan angka represi dan berimplikasi buruk bagi HAM.
"Kami mengkhawatirkan bahwa keterlibatan berlebihan TNI dalam menumpas gerakan radikalisme akan memiliki potensi yang sama. Sebab, meluasnya domain militer akan berimplikasi pada penyempitan ruang-ruang sipil," beber KontraS. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pengin memberlakukan cara Orba dalam menangkal gerakan radikalisme.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Aristo Setiawan
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru