Jenderal Dudung

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jenderal Dudung
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman Foto: Ricardo

Dengan Nasakom, Bung Karno menggabungkan ideologi nasionalisme yang diwakili oleh PNI (Partai Nasional Indonesia), kekuatan agama yang diwakili oleh Partai NU, dan ideologi komunisme yang diwakili oleh PKI (partai Komunis Indonesia).

Dalam perjalanannya, kemudian PKI tumbuh menjadi partai yang kuat dan militan. 

Bung Karno juga menjadi makin dekat dengan PKI. 

Hal ini menimbulkan kegalauan di kalangan tentara. 

Maka Nasution sebagai pemimpin Angkatan Darat berusaha mengimbangi kekuatan PKI dengan makin aktif memainkan peran-peran politik.

Persaingan politik antara PKI dengan Angkatan Darat memuncak pada usaha percobaan kudeta 30 September 1965 yang melibatkan PKI. 

Pembunuhan 6 jenderal dan perwira Angkatan Darat menjadi alasan untuk memburu anggota-anggota PKI oleh kelompok Islam yang didukung Angkatan Darat.

Bung Karno akhirnya jatuh pada 1967, dan digantikan oleh Soeharto yang berhasil mengambil alih kepemimpinan Angkatan Darat dari tangan Nasution setelah peristiwa 30 September. 

Jenderal Dudung Abdurrachman membuat heboh lagi. Dia terekam dalam video memerintahkan anak buah dan jajarannya melakukan protes terhadap Effendi Simbolon

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News