Jenderal Idham Azis Beberkan Proses Penangkapan Djoko Tjandra
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan bahwa penangkapan Djoko Tjandra merupakan komitmen Polri membantu pemerintah menangkap sejumlah buronan kakap.
Idham menuturkan, proses penangkapan Djoko Tjandra berawal dari instruksi Presiden Jokowi.
Dia menjelaskan, dua pekan lalu Presiden Jokowi menginstruksikannya untuk mencari sekaligus menangkap Djoko Tjandra.
Idham berusaha untuk sigap dan cepat menyikapi instruksi itu.
Dia pun membentuk tim khusus. "Perintah itu kemudian kami laksanakan. Kami bentuk tim kecil karena informasinya yang bersangkutan berada di Malaysia," ujar Idham.
Setelah tim terbentuk, pihaknya langsung mengirimkan surat kepada Kepolisian Malaysia.
Surat tersebut berisi permintaan kerja sama antara police to police untuk menangkap Djoko Tjandra yang ketika itu terdeteksi berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Proses kerja sama dan kerja keras tim membuahkan hasil.
Idham Azis mengatakan Djoko Tjandra sering berpindah-pindah tempat. Tim khusus Polri pun dituntut kesabarannya.
- Bebas dari Bui, Irjen Napoleon Bonaparte Menerima Sanksi dari Polri
- Saksi: Agenda Ferdy Sambo Seharusnya Main Badminton, Bukan Mengeksekusi Brigadir J
- Arief Poyuono Minta 3 Kapolda dan Mantan Kapolri Diperiksa Terkait Kasus Ferdy Sambo
- Pinangki Sirna Malasari
- Berita Terkini Irjen Napoleon Terpidana Kasus Suap Djoko Tjandra, Siap-Siap
- AKBP Brotoseno Tak Dipecat, Sementara Pinangki Sirna Malasari Disikat