Jenderal Listyo: Kalau Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepalanya Saya Potong
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti banyaknya kejadian oknum polisi melakukan pelanggaran baik itu kode etik, disiplin, maupun pidana.
Terbaru, peristiwa Kapolres Nunukan Syaiful Anwar yang menghajar anak buahnya, Brigadir Sony Limbong.
Belum reda kasus di Nunukan itu, terjadi aksi Bripka MN menembak mati rekannya sesama anggota Polri, Briptu Khairul Tamimi.
Jenderal Listyo menegaskan sejumlah kejadian heboh belakangan ini akan menjadi koreksi bagi Korps Bhayangkara.
Sebab, apabila ada oknum polisi melakukan hal negatif, maka berdampak buruk juga bagi institusi Polri.
Hal ini juga akan membuat sia-sia polisi yang telah berbuat positif kepada masyarakat karena telah disamaratakan dengan polisi yang negatif.
“Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif yang ada,” kata Kapolri dalam siaran persnya, Kamis (28/10).
Orang nomor satu di korps baju cokelat ini lantas menyinggung soal kepemimpinan, baik itu polsek, polres, polda hingga tingkat pusat dengan mengutip peribahasa, 'Ikan Busuk Mulai dari Kepala'.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengomentari serentetan kasus yang merusak citra Polri, seperti aksi Bripka MN menembak Briptu Khaidir Tamimi dan Kapolres Nunukan hajar anak buahnya.
- Minta Presiden Prabowo Buktikan Komitmen Netralitas Jajaran di Pilkada 2024
- Pakar Hukum Tata Negara Minta Prabowo Tindak Tegas Aparat yang Tak Netral di Pilkada
- Kapolri Didesak Copot Kapolda yang Cawe-cawe di Pilkada 2024
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri
- Telah Mempermalukan Polri, Bripda Wahyu Dipecat Tak Terhormat, Lihat Coretan Itu
- 3 Teroris yang Ditangkap di Jateng Merupakan Jaringan Anshor Daulah