Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Jalani Sidang Perdana
Dijerat 11 Dakwaan Kasus Pembunuhan Masal Srebrenica
Kamis, 17 Mei 2012 – 11:00 WIB

Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Jalani Sidang Perdana
Seorang perempuan yang hadir di galeri publik ruang pengadilan pun sempat meneriaki dirinya sebagai "burung pemakan bangkai" (vulture). Mladic bereaksi dan seperti hendak membalas. Hakim Orie lantas menegur dan minta agar dia fokus pada proses persidangan, serta tidak.terlibat dalam "interaksi yang tidak pantas" dengan pengunjung di galeri publik.
Hakim juga menolak permintaan para pengacara Mladic agar sidang ditunda. Pengacara beralasan masih menunggu jawaban terkait petisi mereka perihal permintaan pergantian hakim Orie karena dianggap bias. Meski demikian, setelah dimulai, ada indikasi bahwa sidang akan ditunda.
Menurut Hakim Orie, majelis mempertimbangkan untuk menunda penyampaian bukti-bukti kasus tersebut karena kesalahan jaksa penuntut. Selanjutnya, pemaparan bukti pembantaian yang dilakukan Mladic dijadwalkan dalam sidang pada 29 Mei mendatang.
Saat sidang itu berlangsung, sekitar 25 perempuan yang menamakan diri mereka Mothers of Sebrenica menggelar unjuk rasa di luar pengadilan. "Dia adalah jagal terbesar Balkan dan bahkan dunia," seru Munira Subasic, 65, salah seorang keluarga korban yang tewas dalam Pembantaian Srebrenica. Saat pasukan Mladic beraksi pada Juli 1995 lalu, dia kehilangan sekitar 22 anggota keluarganya.
DEN HAAG - Pengadilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) menggelar sidang perdana Ratko Mladic kemarin (16/5). Mantan petinggi
BERITA TERKAIT
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia