Jenderal Polisi Heran KKB Bisa Beli Senjata dan Amunisi Mahal
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komjen Paulus Waterpauw mengatakan petugas gabungan cukup sulit menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, karena kelompok yang telah dilabeli sebagai teroris oleh pemerintah tersebut menguasai medan.
"Saya mau katakan di momen ini kita sabar mengikuti apa yang menjadi kebijakan. Karena sudah sangat sulitnya menangani mereka ini, mereka menguasai medan dan semuanya," kata Komjen Paulus Waterpauw di Jakarta, Senin (10/5).
Dia mengatakan dengan labelisasi teroris kepada KKB, maka pemerintah akan mengetahui siapa yang menyokong hingga mendanai.
Pada ranah tersebut ada ruang yang bisa dimasuki oleh Densus 88 guna menanganinya.
Mantan Kapolda Sumatera Utara dan Papua tersebut mengaku heran dengan KKB yang bisa membeli senjata dan kebutuhan lain.
"Memang aneh, tidak bekerja, tidak punya penghasilan tetap, tapi bisa membeli senjata dan amunisi yang begitu mahal, itu dari mana," ujar dia mempertanyakannya.
Menurutnya pula, terdapat beberapa alasan dari mana sumber pendapatan KKB, sehingga bisa membeli senjata dan amunisi. Pada bagian itulah yang sedang dicari oleh pemerintah dan harus diputus.
Menyangkut label teroris, Komjen Pol Paulus Waterpauw terus mengingatkan masyarakat terutama di Bumi Cenderawasih agar tidak salah mengartikan, karena cap itu hanya khusus kepada KKB saja.
Polri mengaku cukup sulit menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang telah dilabeli sebagai teroris.
- Bripka Anumerta Ronald Enok yang Tewas Dibunuh KKB Dimakamkan di Sentani
- Brigpol Ronald Gugur Ditembak KKB Pimpinan Bumiwalo Telenggen
- Brigpol Enok Tewas Ditembak KKB, Aktivitasnya Sempat Diawasi
- Brigjen Faizal Sebut KKB Pimpinan Askel Mabel Pelaku Penembakan 2 Warga di Yalimo
- Kapolda Papua: 27 Anggota KKB Tewas Selama 2024
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB