Jenderal Senior Asal Baturaja Ini Komentari Penembakan Brigadir J, Kalimatnya Tajam
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte kembali mengomentari kasus penembakan yang menewaskan Nofryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kali ini, Napoleon meminta tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berani mengungkap kasus yang menghebohkan publik itu.
Jenderal kelahiran Baturaja, Sumatera Selatan itu juga meminta kepada pihak yang terlibat untuk bisa mengakui perbuatannya.
“Gentle, jangan cemen karena ada korban,” ujar Napoleon dikutip dari Antara, Kamis (21/7).
Di sisi lain, perwira Polri jebolan Akpol 1988 ini meminta publik mendukung setiap langkah yang dilakukan Korps Bhayangkara.
“Terungkap atau tidak terungkapnya masalah ini sangat tergantung pada kepemimpinan Polri, kepemimpinan yang jujur. Tetapi mari tetap kita dukung,” kata polisi yang menganiaya M Kece di Rutan Bareskrim Polri itu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, dan Kepala Biro Pengamanan Internal Brigjen Hendra Kurniawan berkaitan dengan kasus kematian Brigadir J.
Napoleon menyambut baik langkah yang diambil Kapolri itu. Namun, dia mengingatkan bahwa penonaktifan sifatnya hanya sementara.
Irjen Napoleon Bonaparte kembali memberikan komentar terkait kasus penembakan Brigadir J. Kali ini kalimatnya tajam.
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo
- Kapolri: Agus Andrianto Terlihat Seram, Padahal Hatinya Baik
- Kapolri & Menteri ATR Sepakat Kerja Sama Berantas Mafia Tanah Tanpa Toleransi
- Jenderal Sigit Raih Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis Dari Kerajaan Malaysia
- Kapolri Beri Materi Pemberantasan Korupsi di Retreat Kabinet Merah Putih
- Jenderal Sigit Sampaikan Hal Ini saat Temui Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air