Jenderal Sigit Tertawa Lepas saat RDP Komisi III, Ternyata Ini Penyebabnya
![Jenderal Sigit Tertawa Lepas saat RDP Komisi III, Ternyata Ini Penyebabnya](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/08/25/momen-kapolri-jenderal-listyo-sigit-prabowo-dan-irwasum-komj-apca.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terekam tersenyum lebar saat seorang anggota Komisi III DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa melakukan pendalaman di Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
Diketahui, Komisi III menggelar RDP dengan Jenderal Sigit yang agenda utamanya untuk membahas tentang penanganan kasus penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Awalnya, Adde Rosi dalam RDP berharap Polri bisa memberi perhatian kepada nasib anak-anak Irjen Sambo.
Sebab, Irjen Sambo bersama istrinya Putri Candrawathi ditetapkan tersangka pembunuhan berencana di kasus penembakan terhadap Brigadir J.
Menurut Adde Rosi, penyidik Polri harus bisa menjaga privasi anak-anak Irjen Sambo dan Putri agar mereka tidak dirundung menyusul kasus berdarah itu.
"Tolong berikan perhatian khusus kepada mereka. Mereka tidak layak di-bully," kata Adde Rosi dalam RDP, Rabu.
Legislator Fraksi Partai Golkar itu kemudian menyinggung tentang Jenderal Sigit yang tampak banyak tekanan selama pengungkapan kasus penembakan terhadap Brigadir J.
Adde Rosi mengacu wajah eks Kabareskrim itu saat menghadiri HUT ke-77 RI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terekam tersenyum lebar saat seorang anggota Komisi III DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa melakukan pendalaman RDP
- Hasil Survei Terbaru Ungkap Sejumlah Alasan Polri Perlu Reformasi dan Reposisi
- Ketua MUI Palu Desak Kapolri Percepat Penanganan Kasus Ini
- Berikut Daftar 22 Pati Polri yang Mendapat Kenaikan Pangkat
- Gelar RUPS, Asabri Berkomitmen Tingkatkan Layanan Berkualitas & Digitalisasi
- Kapolri Terima Audiensi FKN, Perkuat Komitmen Jaga Kerukunan dan Kearifan Lokal
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan